Inferensi merupakan
proses yang digunakan sistem pakar untuk menghasilkan informasi baru dari informasi
yang telah diketahui. Dalam sistem pakar proses inferensi dilakukan dalam suatu
modul yang disebut dengan mesin inferensi ( Inference Engine).
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan
pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses
untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam
basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi
pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact
Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact
reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu
kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan
prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu
forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik
pengendalian tersebut.Fungsi Inferensi Engine adalah :
a.Memberikan pertanyaan
kepada user
b.Menambah jawaban pada working memory (balckboard ).
c.Menambahkan fakta baru
dari suatu rule(hasil inferensi).
d.Menambahkan fakta baru
tersebut pada working memory.
e.Mencocokkan fakta pada working memory dengan rule.
Secara umum dalam
inferensi penalaran maju (Forward Chaining) aturan (rule) akan
diuji satu persatu dalam urutan tertentu. Saat tiap aturan diuji, sistem akan
mengevaluasi apakah kondisi benar atau salah.Sedangkan
Backward chaining adalah aturan yang menggunakan penalaran kebelakang/mundur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar